Nick Vujicic |
Walaupun ia sempat mengalami depresi, sehingga membuat dia ingin melakukan bunuh diri pada saat ia berusia 8 tahun. Nick Vujinic akhirnya sadar bahwa hidup harus disyukuri apapun keadaannya, dia bangkit dan membuktikan bahwa ia mampu hidup sebagai orang normal dan bisa melakukan banyak hal. Ini tidak lepas dari peran dari kedua orang tua dan dua adiknya yang lahir normal, yang selalu mendukung dan memotivasi Nick Vujinic, yang membuat Nick Vujinic makin lama makin tumbuh dengan sikap optimis.
Nick mengisahkan bagaimana sang ayah, menciptakan keberaniannya berenang. “Ayah meletakkan saya di dalam air pada usia 18 bulan, sehingga memberikan saya keberanian untuk berenang.” Di tempa sang ayah, Nick tumbuh menjadi anak pemberani dan bertekad kuat.
Pada usia 17 tahun, dia membangun organisasi non-profit Life Without Limbs untuk anak-anak penyandang disabilitas. Organisasi ini merupakan komunitas yang saling berbagi pengalaman, harapan, cinta dan sejumlah kiat sederhana menghadapi dunia yang serba susah.
Meski cuma separuh badan, otak Nick terhitung cemerlang. Dia berhasil lulus dari Griffith University pada usia 21 tahun. Meraih dua gelar pada dua jurusan sekaligus: akuntansi dan perencanaan keuangan.
Pada usia 19 tahun, Nick sudah mulai berbicara di hadapan khayalak ramai. Membagi kisah deritanya. Membagi kiat. Membangunkan mereka yang genap tubuhnya, tapi cuma separuh jiwanya atau semangat yang hampir tamat. Di seluruh dunia, begitu banyak orang, yang menemukan hidup dari kata-kata orang cacat ini.
Berbekal kemampuan membangkitkan semangat itu, Nick sudah diundang ke 54 negara. Sudah bicara di depan tiga juta orang. Dia memberikan motivasi dan inspirasi di hadapan para eksekutif, pegawai kantor, masyarakat umum, para remaja dan anak sekolah.
Kata-katanya sakti. Aksinya juga menghibur. Bicara di depan ratusan anak sekolah, misalnya, Nick harus menaruh tubuhnya di atas meja. Anak-anak yang tekun menyimak itu, terperanjat alang kelapang lantaran Nick tiba-tiba melompat ke lantai. Silahkan membayangkan, separuh badan melompat dari meja. Anak-anak sekolah itu kemudian tertawa sembari berurai air mata, lantaran Nick beraksi sembari berkelakar.
“Orang kerap bertanya bagaimana aku bisa bahagia walaupun tidak punya lengan dan tungkai. Jawaban cepatku adalah aku punya pilihan. Aku bisa merasa marah karena tidak punya tungkai, atau aku bisa bersyukur karena punya tujuan. Aku memilih sikap bersyukur. Kau juga bisa melakukannya,” tegas Nick.
Dia juga telah merampungkan buku pertamanya bertajuk Life Without Limits: Inspiration for a Ridiculously Good Life pada tahun 2010 serta memasarkan video motivasinya yang berjudul "Life's Greater Purpose" dan "No Arms, No Legs, No Worries!"
Meski cuma separuh badan, Nick meraih sukses. Banyak uang dan hidup sentosa. Tapi semuanya belum genap. Terasa ganjil. Sebagai laki-laki dewasa, Nick juga memiliki berhasrat menikah. Membina rumah tangga. Memiliki anak.
Dan dia beruntung, bertemu Kanae Miyahara yang akhirnya menjadi istrinya pada tahun 2008, ketika Nick menjadi pembicara di Texas.
Bagi Nick, Kanae merupakan perempuan tercantik ciptaan Tuhan yang pernah dia temui. Pada pertemuan pertama di Texas itu, Nick berbincang-bincang dengan Kanae mengenai bukunya. Keduanya merasa cocok. Nick memberikan alamat email. Keduanya kemudian saling berkabar.
Meski cacat, Nick tergolong pria yang percaya diri. Ayah saya, katanya, “Sering berpesan bahwa sebagai laki-laki, jangan terlalu meminta-minta kepada perempuan.” Dan Nick mendapatkan cinta Miyahara tanpa mengiba. Gayung bersambut.
Tahun 2011, Nick memberanikan diri melamar gadis keturunan Mexico-Jepang itu. Banyak orang bertanya-tanya, bagaimana Nick meletakkan cincin di tangan wanita yang disapa Kanae itu.
Nick memang tidak kehabisan akal, dia berkata pada Kanae bahwa dia ingin mencium tangan kekasihnya itu. Dia pun meraih jari Kanae dengan mulutnya dan memasangkan cincin tersebut sambil berkata, "Sayang, aku cinta padamu, maukan kamu menikah dan menghabiskan sisa hidupmu bersamaku?"
Kata-kata itu meluluhkan hati Kanae. Mereka pun akhirnya menikah pada 12 Februari 2012 dan telah dikarunia anak laki-laki bernama Kiyoshi James Vujicic, yang terlahir normal.
"Aku sadar bahwa aku tidak bisa memegang tangan istriku, tapi tiba saatnya aku akan memegang hatinya, dan aku tak perlu memegang tangannya," ungkap Nick.
Dengan semangat hidupnya itu, Nick mengajarkan kepada para penonton yang menghadiri ceramah motivasinya mengenai arti hidup, sehingga mereka tidak melakukan tindakan bodoh yang justru hanya merugikan diri.
“Banyak orang yang lari ke narkoba karena merasa begitu banyak masalah dan tekanan, tetapi setelah kalian menggunakannya, kalian bangun di pagi hari dan masalah itu akan tetap ada,” ujarnya dalam salah satu ceramah motivasinya.
Dia yakin setiap manusia memiliki kelebihan yang diciptakan Tuhan dan tidak dimiliki orang lain. "Tidak penting bagaimana rupamu, karena kamu luar biasa bagaimanapun dirimu," tegasnya.
Nick merupakan contoh kekuasaan Tuhan, di balik ketidaksempurnaan fisiknya dia mampu memotivasi manusia yang memiliki fisik yang sempurna. Begitu banyak manusia di dunia ini yang merasa tidak berguna. Namun, Nick menceritakan proses bangkitnya dia dari rasa itu. Dia sangat yakin bahwa Tuhan menciptakannya tanpa kaki dan lengan bukan tanpa sebab.
"Tuhan dapat menggunakan manusia yang hidup tanpa anggota tubuh untuk menunjukkan kepada dunia bagaimana hidup tanpa batas," katanya memberi motivasi.
0 Response to "Nick Vujicic, Motivator Terkenal Meski Tanpa Tangan dan Kaki "
Posting Komentar