Latest Updates

Misteri Kisah Edward Mordake Manusia Berwajah Dua

Edward Mordake
Edward Mordake
Kisah Edward Mordake (Mordrake) telah hilang dari sejarah. Kasusnya yang aneh dan tidak biasa, terjadi di awal sejarah medis dan direferensikan hanya dalam dongeng yang diceritakan turun temurun. Dan dengan berjalannya waktu, kisah hidupnya telah mendapat begitu banyak tambahan dan pengurangan sehingga kita sekarang tak dapat menentukan secara pasti kapan tanggal kelahirannya yang sebenarnya dan kapan kematiannya yang sebenarnya.

Seperti dikutip dari laman www.versesofuniverse.blogspot.com, setiap kisahnya yang dapat kita temukan sekarang selalu dimulai dengan cara yang sama. Edward Mordake dikatakan keturunan bangsawan dan menjadi pewaris salah satu keluarga yang paling mulia di Inggris. Dia digambarkan sebagai seorang pria yang tampan dan menawan – seorang sarjana, seorang musisi dan seorang pemuda yang memiliki anugerah yang banyak. Namun dibalik wajahnya yang tampan, atau tepatnya dibelakang kepalanya, ada wajahnya yang kedua, yang cukup buruk dan jahat.

Dalam versi lain, wajah kedua Edward Mordrake dikatakan adalah wajah wanita cantik. Sering dikatakan bahwa wajah keduanya memiliki kecerdasan sendiri dan cukup ganas dan jahat. Diceritakan bahwa mata wajah kedua ini akan mengikuti siapapun yang melihatnya dan bibirnya akan ‘merepet’ tanpa henti namun tak terdengar suaranya. Menurut legenda dia akan tersenyum dan mencibir saat Edward Mordrake menangisi kondisinya. Meskipun tidak ada suara pernah terdengar dari bibirnya yang tipis, Edward Mordrake bersumpah bahwa ia seringkali tak dapat tidur mendengar bisikan kebencian ‘kembaran jahat’ nya.

Kisah Edward Mordrake selalu diakhiri dengan bunuh dirinya Edward Mordrake pada usia dua puluh tiga tahun. Meskipun metode bunuh dirinya diceritakan dalam dua versi yang berbeda, yang satu meminum racun dan dalam versi lain menembakkan pistolnya di’ntara kedua mata “setan kembarannya” agar dia terlepas dari penderitaannya. Dalam kedua versi Edward Morkdrake meninggalkan surat wasiat yang meminta ‘wajah setan’ dibelakang kepalanya dihancurkan sebelum ia dimakamkan, “jangan biarkan ia mengganggu saya selama di dalam kubur seperti yang ia lakukan selama hidup saya”

Kemungkinan besar memang ada kisah nyata dibalik dongeng Edward Modrake diatas.  Teks 1896  Anomolies and Curiosities of Medicine menyebutkan versi cerita dan Edward telah ditampilkan dalam banyak teks, seperti dalam permainan hingga musik, bahkan lagu Tom Waits ‘Poor Edward’ didasarkan pada kisah tersebut. Sayangnya kisah itu dianggap murni fiksi untuk beberapa waktu, karena terlalu fantastis untuk dipercaya dan, jelas, banyak bagian dari cerita yang tidak masuk akal medis saat itu – Namun saat ini, cerita yang dulu dianggap fiksi tersebut telah disadari bahwa kemungkinan besar ada kejadian dan fakta nyata yang mendasarinya.

Jika tak pernah ada dokumentasi atau bukti nyata dari kisah Edward Mordrake, Bagaimana kita bisa membuat asumsi bahwa ada fakta dibalik kisah Edward Mondrake diatas?

Nah, dibawah ini ada dua buah kisah tentang dua kasus yang terdokumentasi dengan baik dan bukti-buktinya masih ada sampai sekarang.

The Boy of Bengal
The Boy of Bengal
The Boy of Bengal
Seorang bayi lahir di desa Mundul Kiprah di Bengala pada bulan Mei 1783 dalam sebuah keluarga petani miskin. Kebahagiaan mereka karena memiliki keturunan hampir padam secara tiba-tiba segera setelah kelahiran karena ternyata bayi mereka berkepala dua. Bidan yang ketakutan bahkan mencoba untuk membunuh bayi tersebut dengan melemparkannya ke dalam api. Ajaibnya, bayi tersebut dapat diselamatkan meskipun menderita luka bakar di sekitar mata, telinga dan kepala bagian atas, ia berhasil bertahan hidup.

Anak berkepala dua kemudian dimakamkan di dekat Sungai Boopnorain, di luar kota Tumloch namun jasadnya segera dicuri oleh seorang agen garam untuk East India Company. Dia memutilasi mayat bocah ini dan menjual kepalanya ke Kapten Buchanan dari East Indian Company. Buchanan membawa tengkorak ke Inggris, di mana ia berakhir di tangan teman dekatnya Everard Home.

Saat kepala anak bengala dibedah oleh Everard Home, ditemukan bahwa ada dua otak yang berbeda dan terpisah. Tiap otak juga diselimuti penutup yang tepat dan tampak seolah-olah kedua otak menerima nutrisi yang diperlukan untuk bertahan hidup dan berpikir. Tengkorak dari Boy of Bengal masih bisa dilihat di Museum Hunterian dari Royal College of Surgeons of London.

Chang Tzu Ping
Chang Tzu Ping
Chang Tzu Ping
Chang Tzu Ping ditemukan di Cina pada akhir 70-an atau awal 80-an. Chang terlahir dengan wajah kedua yang terdiri dari mulut, lidah cacat, beberapa gigi, kulit kepala, dan sisa-sisa konstruksi wajah lainnya. Tenggorokan dan bibir wajah kedua tidak bisa bergerak secara independen, tetapi mulut bereaksi bersamaan saat Chang membuka mulutnya. Tak lama setelah ditemukan ia dibawa ke Amerika Serikat untuk menjalani operasi pembuangan wajah keduanya. Seluruh kasus ini didokumentasikan – termasuk operasi – di sebuah progam televisi tahun 80an, “That’s Incredible”. Operasi itu berhasil dan Chang kemudian pulang ke desanya untuk menjalani sisa hidupnya tanpa ‘wajah setan’ nya.

Dari dua kasus diatas (kraniopagus parasitikus dan diprosopus) maka tidaklah sulit bagi kita untuk sampai pada kesimpulan bahwa kemungkinan besar kisah Edward Mordrake di dasarkan pada sebuah kisah nyata yang kemudian ditambahi dan dikurangi oleh para pendongeng.

Mungkin kondisi Edward mirip kondisi Boy of Bengal yang memiliki dua kepala atau mirip dengan kondisi Chang yang hanya memiliki duplikasi wajah. keduanya memang kasus yang sangat langka. Bahkan kasus Chang Tzu Ping yang terjadi hanya beberapa dekade yang lalu, saat ini telah banyak yang tidak mengetahuinya.

Lalu mengapa kisah Edward Mordrake sempat dipikir sebagai kisah fiksi murni? Yah, karena pikiran manusia memiliki kecenderungan untuk mengklasifikasikan hal-hal yang aneh atau tidak biasa sebagai hal yang mustahil – mungkin karena kecenderungan seperti ini membantu kita untuk tidur nyenyak di malam hari.

0 Response to "Misteri Kisah Edward Mordake Manusia Berwajah Dua"

Posting Komentar