Kisah Inspirasi, Penyandang Cacat Jual Koran Demi Membahagiakan Ibunya |
Rahmat Hasari (30), adalah penjual koran keliling kampung Jojoran-Kalidami, Surabaya. Pemuda ini tak pernah mengenal lelah dan berkeluh kesah dalam menjalani hidup, meski bekerja sebagai penjual koran.
Sosok itu tak asing lagi bagi dia, sebab Mat merupakan karibnya sejak Sekolah Dasar. "Subhanallah itu kan Mat," guman Hilman seperti dikutip merdeka.com dari akun Facebooknya, Sabtu (16/8).
Melihat Mat yang telah lama tak berjumpa, Hilman segera memarkir motornya di depan sebuah warung lalu menyeberangi jalan raya. Langkah dia tertuju ke arah tempat Mat menjajakan koran.
"Mat," panggil Hilman sambil menghampirinya. Penyandang cacat itu menoleh sambil tersenyum.
"Sehat Mat?" tanya Hilman. "Alhamdulillah sehat jeh," balas Mat.
Hilman mengaku sudah tak bertemu Mat lebih kurang 20 tahun lamanya. Dia masih ingat mengenai sosok pemuda yang masih ada hubungan keluarga dengan salah satu temannya itu.
"Saat itu saya masih sering main ke rumah teman saya di daerah Jojoran. Kebetulan Mat ini masih family teman saya. Saya masih ingat betul bagaimana Mat bersepeda mengayuh pedal sepeda dengan menggunakan tangannya dan naik bekupon (rumah-rumahan burung dara) dengan tangkasnya, walaupun dia mempunyai keterbatasan," ungkap Hilman.
Lanjut Hilman, obrolan dan candaan terus berlanjut. Bahkan, para pengguna jalan melihat heran keakraban tersebut.
Tiba-tiba, Hilman menitikkan air mata ketika Mat bercerita tentang ayahnya yang sakit dan akhirnya meninggalkan dunia. Mat mengungkapkan dirinya kini hanya tinggal dengan ibunya di Jalan Keputih Timur Baru Tegal sk 10, setelah pindah dari Jojoran.
Dari pengakuan Mat, setiap pagi selepas subuh sudah berangkat mengambil koran lalu menjajakan keliling Kampung Jojoran sampai Kalidami hingga siang hari.
Siangnya, dia baru beranjak menjajakan koran di perempatan Jalan Menur hingga pukul 14.00 WIB. Usai berjualan, Mat segera pulang ke rumah.
Ibunya yang ditinggalnya bekerja itu kini menderita penyakit asam urat. Namun, sang ibu tetap merawat Mat dengan segala keterbatasan.
"Satu kata yang dia ucapkan Mat yang mendebarkan hati saya, 'muliakanlah ibumu, aku kuat dan mempunyai semangat seperti ini karena doa Ibuku. Aku selalu berdoa tidak memohon agar hidupku mudah tapi aku berdoa agar aku kuat menghadapi hidup'," ujar Hilman menirukan pesan Mat.
Lewat obrolan singkat itu, Hilman mengaku mendapatkan satu pelajaran hidup yang berharga. Bagaimana Mat hidup dengan keterbatasan fisik dan ekonomi namun tetap tegar, sementara yang sehat kerap mengeluh dan berkata bahwa Tuhan tak adil.
0 Response to "Kisah Inspirasi, Penyandang Cacat Jual Koran Demi Membahagiakan Ibunya"
Posting Komentar